PETUNJUK DAN PENERIMAAN DAN PENGOPRASIAN TRAFO DISTRIBUSI
1. PENERIMAAN
Transformator harus segera diperiksa pada waktu
penerimaan.
Apabila hal ini tidak dilaksanakan maka dianggap bahwa
transformator tersebut
telah diterima dalam keadaan baik.
Periksalah dengan teliti, hal-hal berikut:
1.1. Keadaan peti (bila di petikan).
1.2. Ada tidaknya kerusakan pada tangki.
1.3. Ada tidaknya kekurangan atau kerusakan pada
alat-alat perlengkapan.
1.4. Ada tidaknya kebocoran minyak transformator.
1.5. Bahwa semua mur dan baut dipasang dengan kencang.
Apabila terdapat kelalaian,harap segera diselesaikan
dengan pihak
pengangkutan.
2. PENYIMPANAN
2.1. Dianjurkan agar transformator disimpan dalam ruang
yang beratap atau
paling sedikit dilindungi dengan plastik atau terpal.
Hindarkanlah
penyimpanan transformator diudara terbuka baik untuk
transformator
pasangan dalam (indoor) maupun pasangan luar (outdoor).
2.2. Tempatkan transformator diatas landasan yang kuat,
untuk menghindari
transformator masuk kedalam tanah yang mengakibatkan
mudah
terjadinya karat.
2.3. Untuk mengangkat transformator pakailah derek atau
forklif yang cukup
daya angkatnya.
2.4. Kuping-kuping pengangkat (lifting lug) hanya
diperbolehkan untuk
mengangkat transformator vertical. Tidak dibenarkan
menarik horizontal
pada kuping-kuping pengangkat.
Untuk menarik transformator disediakan kuping-kuping
tarikan disebelah
bawah tangki transformator.
3.1. Transformator dilengkapi dengan 4 roda yang dapat
diputar 900, yang
memungkinkan untuk didorong tanpa banyak kesukaran diatas
lantai yang
rata dan keras.
3.2. Penempatan transformator mempunyai pengaruh langsung
atas umur, daya
tahan dan efisiensinya, karena itu perhatikan hal-hal
berikut dalam
pemilihan tempat transformator :
3.2.1. hindarkan dari tetesan/curahan air.
3.2.2. sediakan sarana untuk pemasangan dan pemindahan/perbaikan.
3.2.3. sediakan cukup ruangan diatas transformator untuk
pemeriksaan.
3.2.4. sediakan pengadaan udara pendingin yang cukup.
Hindarkan terperangkapnya udara panas dalam gardu. Untuk
tipe
pasangan dalam (indoor), semua syarat-syarat diatas harus
diperhatikan,
untuk tipe pasangan luar (outdoor) hanya syarat 3.2.2.
dan 3.2.3.
3.3.1. Periksa ada tidaknya kebocoran minyak
transformator, kencangkan
semua mur dan baut, periksa keadaan alat perlengkapan dan
terminal.
3.3.2. Periksa keadaan silikagel dan alat pengering udara (bila
dilengkapi dengan alat ini).
3.3.3. Untuk pemeliharaan alat pengering udara, harap
lihat bab
PEMELIHARAAN.
3.5. Kabel-kabel distribusi harus disambungkan
keterminal-terminal
transformator dengan sepatu kabel yang sesuai.
Hal ini perlu untuk menghindari timbulnya panas pada
terminal-terminal
tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan kebocoran dan
kerusakan pada
transformator.
3.4. Pada waktu mengencangkan sambungan sepatu kabel pada
batang
penghantar terminal transformator pergunakan dua buah
kunci yang
sesuai. Pergunakan sebuah kunci yang cocok untuk memegang
mur bagian
bawah.dan pergunakan kunci yang lainnya untuk
mengencangkan mur
bagian atas.
Bila tidak dilaksanakan sesuai petunjuk ini, maka mangkuk
bakelit
dibawah tutup transformator dapat retak/pecah, sehingga
terminal isolator
tersebut menjadi longgar dan akan terjadi kebocoran.
Kebocoran tersebut mengakibatkan air masuk kedalam
transformator, atau
minyak akan keluar pada transformator-tranformator yang
diperlengkapi
dengan conservator
4. PEMERIKSAAN LISTRIK SEBELUM PENGGUNAAN
TRANSFORMATOR
4.1. Periksalah kesempurnaan kontak dan kontinuitas
sirkit listrik dengan
menggunakan lampu sinyal atau ohmmeter, dan lakukanlah
pemeriksaan
ini pada semua posisi komutator-sadapan maupun
komutator-hubungan.
4.2. Periksalah tahanan isolasi antar belitan dan
massa/tangki dan antara
belitan tegangan primer dan tegangan sekunder.
4.3. Periksa apakah posisi komutator-hubungan dan
komutator-sadapan telah
sesuai untuk tegangan kerja yang diinginkan, lihat pelat
diagram pada
tangki transformator.
4.4. Periksa apakah posisi komutator sudah tepat dan
terkunci dengan baik
pada posisi tersebut.
4.5. Periksa apakah perbandingan transformasi sudah
sesuai dengan yang
diinginkan. Pemeriksaan dilakukan dengan memberi tegangan
220V atau
380V pada sisi tegangan yang tinggi dan mengukur tegangan
yang rendah.
4.6. Apabila transformator digunakan untuk kerja pararel
dengan transformator
lain, periksalah apakah :
4.6.1. Perbedaan sudut fasa antar terminal primer dan
sekunder sesuai.
4.6.2. Perbandingan transformasinya sama.
4.6.3. Rotasi dan polaritas.
4.6.4. Tegangan impedansinya sama.
4.7. Periksalah apakah sekering (pengaman) disisi
tegangan tinggi dan
tegangan rendah sudah disesuaikan.
4.8. Periksalah apakah pentanahan tangki transformator
sudah sempurna.
4.9. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
janganlah melakukan
pembukaan transformator tanpa kehadiran seorang tenaga
ahli.
5. PEMELIHARAAN
Transformator setelah bekerja dengan baik dan dijaga secara
berhati-hati, hanya
kan memerlukan pemeliharaan yang tidak berarti.
Pemeliharaan dilakukan berkala :
5.1. Pemeliharaan Berkala Satu Tahun (cara A)
5.1.1. Pemeriksaan bagian luar.
a. Periksa dan telitilah sambungan ulir, baut, keeling,
press dan las apakah keadaanya memuaskan
(jangan sampai ada rembesan, bocoran minyak).
b. Periksa sambungan kabel/konduktor pada
terminal-terminal dan pertanahan.
c. Periksa keadaan silikagel dalam alat pengering udara, sedikitnya ¾ dari silikagel harus masih berwarna biru,
kurang dari itu harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali
: Panas “reaksi” terjadi apabila panas silikagel mencapai 150° C – 200° C sampai warnanya biru. Periksa juga keadaan minyak dalam alat pengering udara (± 3 cc minyak transformator). Tutup alat ini
tidak boleh rapat, kendorkan 2-3 putaran.
5.1.2. Pengukuran tingkat isolasi minyak (tegangan
tembus)Pengukuran ini dilakukan satu atau dua kali setahun,
ambilah satu liter minyak dari tangki untuk mengisi alat penguji
tegangan tembus, alat penguji ini mempunyai dua elektroda bulat
dengan diameter 2,5 mm. Tegangan diberikan berangsur-angsur ( 2
kV setiap detik mulai dari nol sampai terjadi loncatan api
). Tes ini harus diulang 5 kali dengan minyak yang sama
dengan selang waktu 30 detik antara tes yang satu dan
berikutnya. Harga rata-rata dari kelima tes ini diambil sebagai hasil.
Harga ini harus serendah-rendahnya 30 kV/2,5 mm atau 120 kV/2,5 cm. Jika dibawah harga ini, minyak harus direkondisi melalui pengeringan atau penyaringan atau diganti sama sekali.
5.1.3. Pembersihan.
a. Bersihkanlah isolator terminal dengan kain pembersih
yang kering, tergantung dari keadaan debu, kalau dalam keadaan basah pergunakanlah trichorethylene.
b. Juga lakukan pembersihan pada badan trafo secukupnya terutama pada bagian-bagian gelas dan berminyak
c. Pembersihan radiator dilakukan dengan udara bertekanan
atau didaerah yang berdebu dengan detergent dan kemudian dihembus lagi dengan udara bertekanan.
5.1.4. Pemeriksaan peralatan tambahan (bila
ada/diperlukan)
a. Periksalah apakah Thermometer / DGPT2 / DMCR / R.I.S. masih bekerja dengan baik.
b. Periksalah terminal-terminal dari relay pengaman,
bersih dan tidak berkarat.
c. Periksalah apakah relay-relay bekerja dengan baik.
5.2. Pemeliharaan Berkala Empat Tahun (cara B)
5.2.1. Pemeriksaan bagian luar
a. Periksa dan telitilah sambungan ulir, baut, keeling,
press dan las apakah keadaanya memuaskan (jangan sampai ada rembesan, bocoran minyak).
b. Periksa sambungan kabel/konduktor pada
terminal-terminal dan pertanahan.
c. Periksa keadaan silikagel ( bila ada ) dalam alat
pengering udara, sedikitnya ¾ dari silikagel harus masih berwarna biru,kurang dari itu harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali : Panas “reaksi” terjadi apabila panas silikagel mencapai 150° C – 200° C sampai warnanya biru. Periksa juga keadaan minyak dalam alat pengering udara (± 3 cc minyak transformator). Tutup alat ini
tidak boleh rapat,
kendorkan 2-3 putaran.
5.2.2. Pemeriksaan terhadap kualitas minyak.
a. Pengukuran tingkat isolasi minyak (tegangan tembus) Pengukuran ini dilakukan satu atau dua kali setahun,
ambilah satu liter minyak dari tangki untuk mengisi alat penguji tegangan tembus, alat penguji ini mempunyai dua elektroda bulat dengan diameter 2,5 mm. Tegangan diberikan
berangsurangsur ( 2 kV setiap detik mulai dari nol sampai terjadi loncatan api ). Tes ini harus diulang 5 kali dengan minyak yang sama
dengan selang waktu 30 detik antara tes yang satu dan berikutnya Harga rata-rata dari kelima tes ini diambil sebagai
hasil. Harga ini harus serendah-rendahnya 30 kV/2,5 mm Jika dibawah ini, minyak harus direkondisi melalui pengeringan
atau penyaringan atau diganti sama sekali.
b. Pengukuran kadar asam minyak (dilakukan dalam
laboratorium kimia). Kadar asam dinyatakan dalam milligram KOH untuk menetralisir 1 (satu) gram minyak. Jika jumlah kadarnya melebihi 0,6 maka minyak tersebut harus diganti atau
diproses kimia kembali.
5.2.3. Pembersihan.
a. Bersihkanlah isolator terminal dengan kain pembersih
yang
kering, tergantung dari keadaan debu, kalau dalam keadaan
masih basah pergunakanlah trichorethylene.
b. Juga lakukan pembersihan pada badan trafo secukupnya
terutama pada bagian-bagian gelas dan berminyak
c. Pembersihan radiator dilakukan dengan udara bertekanan
atau
didaerah yang berdebu dengan detergent dan kemudian
dihembus lagi dengan udara bertekanan.
5.2.4. Pemeriksaan peralatan tambahan (bila diperlukan)
a. Periksalah apakah Thermometer / DGPT2 / DMCR / R.I.S.
masih bekerja dengan baik.
b. Periksalah terminal-terminal dari relay pengaman,
bersih dan
tidak berkarat.
c. Periksalah apakah relay-relay bekerja dengan baik.
5.2.5. Pengecatan.
Pengecatan dapat dilakukan pada bagian-bagian yang luntur
catnya
atau pengecatan kembali secara total.
6. PERBAIKAN
Hanya perbaikan kecil saja yang dibenarkan dilaksanakan
ditempat pemakai.
6.1. Pergantian gelas penduga.
a. Miringkan transformator dengan mengangkat pada sebelah
kuping pengangkat pada sisi yang ada gelas penduganya, sampai
bagian gelas penduga tersebut betul-betul telah berada diatas
permukaan minyak.
b. Lepaskan baut 10.S.I. gelas penduga dan lepaskan gelas
penduga dari
dinding tangki.
c. Pasang gelas penduga baru dengan membalik urut-urutan
pekerjaan diatas.
6.2. Penggantian porselin terminal tegangan menengah.
a. Apabila transformator dilengkapi dengan sebuah
conservator, turunkan dahulu permukaan minyak sampai kira-kira 2 cm dibawah
tutup tangki.
b. Lepaskan semua mur-mur pengikat porselin terminal pada
sisi tangki.
c. Lepaskan semua mur/ring dari batang penghantar, jaga
jangan sampai
batang penghantar masuk kedalam tangki dengan mengikatkan
seutas
kawat padanya.
d. Lepaskan mangkuk aluminium dan gasketnya.
e. Setelah itu porselin dapat dilepaskan dengan mudah dan
dipasangkan
porselin baru dengan membalik urutan pekerjaan tersebut
diatas.
6.3. Pergantian porselin terminal tegangan rendah.
a. Lepaskan semua mur/ring dari batang penghantar beserta
mangkuk
aluminium dan gasketnya.
b. Porselin akan dapat dikeluarkan dengan mudah.
c. Waktu memasang batang penghantar, perhatikan supaya lekukan
pada
dasar porselin tepat posisinya pada tonjolan dalam
mangkuk bakelit
sehingga bakelit tidak pecah pada waktu mengecangkan.
TRAFO DISTRIBUSI 20 KV Klik :
- KEUNGGULAN TRAFO STARLITE 24 KV
- PEMELIHARAAN TRAFO GARDU INDUK
- PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN TRAFO 20 KV
- PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI 20KV DI LINGKUNGAN INDUSTRI
- SISTEM PENYALURAN BEBAN TRAFO 20KV
“Klik Download” : Catalog SM6, Brosur SM6 IAC, Drawing LBS IM.
“Klik Lokasi kami” : Permintaan penawaran, purchase order. Invoice, Garansi dan
kirim barang
Order Sekarang !
Sumber :
https://www.se.com/id/id/product/FSB10421/startup-and-commissioning-sm6-cubicles-im-imb-imc-switch-up-to-24kv-scheduling-5x8/
https://www.se.com/id/en/work/services/maintenance-services/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar